Atap KAYU Teras Pasar Srogo Runtuh

Written by Super User on . Posted in Blog

 KENDAL -Bangunan atap teras Pasar Srogo di Desa Sidorejo, Brangsong, Kamis (11/7) runtuh. Belum diketahui penyebab pasti runtuhnya atap sepanjang 200 meter dan lebar sekitar dua meter tersebut.

Namun, diduga karena konstruksi yang kurang kuat dan tidak mampu menahan beban. Saat kejadian, pasar masih dalam keadaan sepi, sehingga tidak ada korban. Atap teras yang ambruk berada di bagian barat pasar. Robohnya bangunan tersebut menimpa sebuah motor H-4047- HD yang parkir. Kerugian akibat peristiwa itu, diperkirakan mencapai belasan juta rupiah. Menurut warga sekitar, atap teras sepanjang hampir 200 meter roboh sesaat setelah wilayah tersebut diguyur hujan.

Pada awalnya warga mendengar bunyi retakan dan tiba-tiba suara gemuruh yang diikuti robohnya plafon serta genting. Peristiwa itu sempat membuat panik sejumlah pedagang Pasar Srogo. ‘’Pada awalnya terdengar suara seperti retakan dan tidak berapa lama suara gemuruh keras benda jatuh,’’ kata Rosi (30) warga sekitar. Muhdori (50), salah seorang pedagang, mengatakan, bangunan atap teras pasar yang di bangun sekitar 10 tahun silam, terlihat asal-asalan. Sebab, atap teras yang memiliki panjang 200 meter tidak diberi penyangga.

Kayu-kayu yang roboh hanya dipaku dengan dinding pasar. Mereka khawatir bagian pasar lainnya mengalami hal serupa karena kondisinya sudah memprihatinkan. Bangunan Keropos ‘’Kami khawatir bangunan lain akan ambruk karena keropos dan kayu hanya dipaku,’’ terangnya. Dia menambahkan, kondisi pasar sendiri terlihat mulai rusak, plafon sudah rusak dan kayu penyangga atap mulai rapuh dan retak.

Pedagang berharap pemerintah segera memperbaiki pasar yang rusak, supaya tidak terjadi kejadian serupa yang bisa menimbulkan korban jiwa. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kendal, Syukron Samsul Hadi mengatakan, pihaknya belum bisa menghitung berapa kerugian yang diderita secara pasti.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Ciptaru) untuk mengetahui berapa perkiraan kerugian yang terjadi akibat robohnya atap tersebut. Namun, menurut perkiraannya, tidak sampai Rp 100 juta. ‘’Sementara ini kami akan memasang tenda darurat bagi pembeli. Beruntung yang roboh hanya atap teras, sehingga tidak mengganggu pedagang dalam beraktivitas,’’ kata dia. (H36-72)

sumber : http://www.suaramerdeka.com

========================================================

Tu kan atap kayu juga bisa roboh , banyak juga atap kayu yang roboh tapi tidak di EKSPOSE, yang di EKSPOSE hanya baja ringan dan itu wajar karena baja ringan sekarang menjadi trend belakangan ini. saking trendnya banyak pemain baja-baja ringan baru yang bermunculan dengan modal nekat dan bersaing dengan ketat yang akhirnya membuat mesin baja ringan sendiri tanpa melalui proses prosedur yang berlaku ( asal waton gawe ) tanpa memiliki DASAR teknis. yang akhirnya belakangan ini yang kita ketahui di persaingan harga , jadi sekarang tidak melihat kualitas tapi melihat harga. mana yang harganya murah ya di beli.

padahal baja itu ada kelas-kelasnya juga sama dengan halnya kayu yang juga memiliki kelas-kelasnya aja, benar bahan dasar matrial nya kayu besi dll. tapi yang membuat beda adalah komposisi membuat baja dasarnya dan lapisannya. dan itu banyak konsumen tidak tau. KENAPA KONSUMEN TIDAK TAU ? Karena konsumen sendiri tidak mau tau !! suhingga menjadi sasaran empuk untuk pengusaha baja ringan lokal untuk mencari untung yang banyak dan yang terpenting murah dan itu pemikiran konsumen saat ini. tapi saya liat akhir-akhir ini konsumen sudah mulai pintar memilih mana yang kualitas bagus dan mana yang kualitas jelek.